mengganti asa atas sebuah mimpi

mungkin sudah menjadi akad dari cinta, apa sajakah yg dapat diatas namakan cinta, bilamana cinta mulai menuntut... bahwa dengan cinta qt mengharap dan meminta cinta dr pihak yg tercinta sebagai pemenuhan rasa bahagia... Tp yg seperti apakah??? kenapa dan untuk apa bilamana cinta terasa sakit???

18 October, 2010

Berangkat Dari SMS Sahabat

menjadikan aq yang terindah...

"Berapa banyak hati yang singgah dan pergi dari pantai kehidupanmu, q lihat dirimu laksana pulau yang sunyi, menderita karena pedihnya sepi dan dambaan terhadap kebahagiaan. Hidupmu wahai kawan, terpencil dari keakraban. Aq semakin kasihan, bukan pada dirimu, tp pada jiwamu, betapa ia terpenjara dalam kebebasannya"
 
Seperti itukah kau melihat q 'dari luar' kawan???
 
Seolah2 q adalah makhluk tidak berdaya yang sangat layak dikasihani, padahal q sungguh nda ingin dkasihani seperti itu&hanya beberapa org yg q biarkan mengetahui 'isi' dari robot ini...

'terpencil dari keakraban' sepertinya bukan frasa yang tepat sahabat, nyata q sebenarnya tidak sebuta itu dari pergaulan, q telah lalui semua, q telah jalani semua, q nyaris telah melihat berbagai bentuk getir dan perih, dengan begitu banyak sahabat baik nyata maupun maya, sebagai bukti bahwa Allah SWT nda pernah tidur terhadap q, yg selalu menghadirkan sahabat2 terbaik disaat q benar2 sedang berada dalam kesulitan dan kesusahan, sehingga aq ndapernah benar2 sendirian, semua atas kuasa Nya, aq yakin sekali akan hal itu...
Namun semua ini salah q sendiri, aq lah yang perlahan2 mengundurkan diri dari keakraban, aq lah yang membangun benteng setinggi2 nya untuk aq bersembunyi dari rasa sakit yg pernah q rasakan...

Aq memang masih jauh lebih beruntung dari mereka, krn aq tahu bahwa masing2 tentu memiliki kapasitasnya masing2, sebagaimana aq selalu menghibur hati q sendiri

'Bahwa nda akan ada seburuk2nya keadaan, jika qt mau dan mampu memahami setiap makna yg terkandung dari setiap perih dan luka yg qt rasakan'.

Berkata2 memang mudah, tp sungguh nda mudah menjalankannya, kadang qt sebagai manusia masih suka takabur, merasa diri benar, dan memandang remeh manusia lain yg qt anggap memiliki derajat lebih rendah dari pada qt, derajat disini iza dalam berbagai hal, entah itu kedudukan, keimanan, keadaan fisik dan lain2. padahal coba qt bercermin setiap menjelang qt beristirahat, mengingat apa yg telah qt lalui 24jam terakhir, pastilah terselip hal2 atau perilaku2 qt yg [secara nda sadar] adalah copy paste dari sifat2 atau sikap dr org2 yg qt rendahkan tersebut.

Sempat aq mencoba keluar dari ruang yg menjadi tempat persembunyian q tersebut, dengan masih tertatih karena luka yg belum kering [krn q bahkan nda ingin membuatnya kering], q lengah, tidak q bawa payung dan senter untuk menemani aq keluar, sehingga q kemudian terantuk terjatuh terseret jauh dan luka q semakin menganga krn air hujan yg mengguyur kian deras, semua salah q sendiri. Hingga kemudian q kembali bersembunyi dan membangun benteng yg semakin tinggi. Merasa lebih aman sendirian, merasa lebih nyaman berada dalam kesunyian dan kesendirian, menggunakan waktu untuk membaca hati dan memaknai jalanq sebelumnya.
 
Dan inilah, tertulis semua dengan penuh kejujuran, bahwa hati itu kini semakin kuat, namun juga berkullit semakin tebal dan sedikit mengeras, namun didalamnya masih sangat penuh dengan kelembutan, yang masih percaya tapi nda akan dengan mudah percaya, yang nda berputus asa meski telah kehilangan segalanya. Menguak tentang hati akan memberikan ribuan bahkan milyaran deskripsi dan makna, dan aq jadi bingung harus memulai dari mana [hehehe, pizzz].
 

01 October, 2010

Cerita Tentang Tangis


Menangis adalah suatu aktifitas fisik manusia. Bahkan sebelum dapat melakukan apa-apa, yaitu ketika manusia tersebut baru saja di hadirkan ke dunia, manusia sudah pandai menangis. Sebaliknya, aq belum pernah tahu ada makhluk lain yang bisa menangis. Menangis adalah akibat, bukan sebab. Orang yang terlalu sedih akan menangis. Terlalu bahagia juga bisa menangis. Bayi yang ngompol akan menangis. Anak kecil diganggu temannya juga akan menangis. Seorang remaja putus cinta akan menangis. Seorang guru yang menghadapi murid yang sebegitu bebalnya, mungkin juga menangis. Orang tua yang ditinggal mati orang-orang terdekatnya juga akan menangis. Menangis adalah aktifitas semua manusia dan semua umur. Cuma, semakin berumur seseorang, semakin jarang ia menangis. Setelah mati, ia akan berhenti menangis. Kalau ada menangis dalam kubur, itu bohong. Kalau pun tidak bohong, itu menangis yang berbeda dengan apa yang sedang kita bahas.

Menangis tidaklah identik dengan air mata, walaupun kebanyakan dan pada umumnya begitu. Ada manusia yang bisa menangis tanpa mengeluarkan air mata, bahkan ada yang sanggup menangis didalam hati saja. Yang seperti ini tentulah kepandaian menangisnya sudah sangat tinggi, sehingga orang lain tidak tahu apakah ia menangis atau tidak. Pada tingkatan yang paling pandai (ini hanya dilakukan oleh para guru besar ilmu menangis, hehehee..) sesorang sudah dapat menangis sambil tersenyum, luar biasa!!!
Pun sebaliknya, mengeluarkan air mata belum tentu berarti menangis. Tertawa terbahak-bahak juga bisa mengakibatkan air mata keluar. Terlalu dekat dan lama menatap layar monitor juga bisa mengakibatkan mata terasa perih dan berair.

Kita teruskan dengan plus minusnya menangis.
Menangis adalah salah satu pelampiasan. Bila suatu masalah tidak ada jalan keluarnya lagi, biasanya orang akan menangis. Menangis seolah menjadi pintu kecil yang tersedia untuk menumpahkan dan atau melepaskan beban yang berat yang menyesakkan dada. Menangis juga merupakan sarana komunikasi. Dalam keadaan normal, kita biasanya tahu kalau seseorang menangis, berarti ia sedang tidak gembira. Jadi, kalau bisa jangan minjam duit dulu padanya (maaf atas pangajuan saran yang menyimpang terlalu jauh ini ^.^). Setelah menangis, biasanya orang akan merasa sedikit lega, sedikit beban telah terlepaskan. Setelah menangis dan menarik nafas panjang, biasanya orang bisa mulai berbenah kembali, menata perasaan yang berantakan. Juga seringkali menimbulkan efek mengantuk yang dikarenakan perasaan tenang dan rileks setelah menuangkan smua airmata. Sedikit positifnya menangis adalah bahwa meskipun menangis kadang berarti sesorang itu sedang tersiksa, namun lebih tersiksa lagi kalau sampai tidak bisa menangis.
Negatifnya, menangis kadang dianggap cengeng, apabila belum apa-apa sudah menangis atau hanya karena perkara sepele aja langsung menangis. Menangis juga dianggap sebagai penolakan. Kalau dalam suatu permasalahan yang berat dan ketika saat pencarian jalan keluar salah satu pihak sudah menangis, maka berarti ia sudah tidak bersedia lagi bermusyawarah. Seringkali juga menangis dianggap senjata pamungkas apabila suatu permohonan tidak dapat terpenuhi, kadang-kadang upaya ini membuahkan hasil. Menangis juga kadang membuat kesal orang lain. Apalagi menangis yang meraung-raung di tengah malam disaat orang-orang butuh ketenangan untuk tidur. Orang akan menyumpah dan mencap sang penangis adalah gila dan kurang kerjaan. Maka, jangan lakukan yang seperti itu.

Namun, menangis tetaplah fitrah manusia, bahkan yang paling hakiki. Tuhan mencap manusia yang tak dapat menangis sebagai makhluk yang berhati batu.

Pada sepertiga malam yang hening, seorang hamba bersimpuh diatas sajadah bisu dan mulai menghitung-hitung dosa yang telah dilakukannya. Kemudian dari bibir yang kelu itu meluncurlah kata-kata sesal :
Ya Allah Ya Tuhan q, aq datang lagi kali ini dengan tumpukan dosa yang semakin tertumpuk tinggi. Sekujur tubuh yang dulu terlahir suci ini telah habis q lumuri dengan dosa2 tiada terperi. Kepala yang berisi otak tidak seberapa ini dengan kecerdasan yang hanya setitik air ini telah berlaku sombong terhadap makhluk-makhlukMu yang lain. Bersama-sama dengan lidah dan bibir ini, aq telah berani menghardik orang lain dengan mengatakan ‘goblok!!!’. Mata ini telah dengan semena-mena menatap orang lain bak menatap sampah, penuh kehinaan dan dibarengi pula dengan tangan menutup hidung seolah menahan bau yang tidak sedap. Ya Allah Ya Tuhan q, perut ini telah dengan begitu bahagianya menerima makanan-makanan haram, telah dengan rakusnya merampas makanan milik anak-anak yatim, gelandangan dan orang-orang miskin lainnya. Tangan dan kaki yang selalu saja membawa diri ini ke tempat-tempat maksiat yang sungguh Engkau benci ya Allah. Dengan semua dosa itu, yang lebih mengherankan, hati ini tidak pernah berterima kasih atas segala nikmat yang telah Engkau beri tanpa aq bersusah membelinya bahkan walau hanya memintanya. Hati ini hanya diam saja menyaksikan semua keangkuhan itu. Bahkan, aq tetap saja merasa berhak berjalan diatas bumiMu, berjalan dengan sombong, dengan mangangkat dagu, mendongakkan kepala seperti hendak menantang langitMu. Ya Allah Ya Tuhan q, aq tau disebelah maha kasihMu, ada juga murkaMu yang pedih. Aq bermohon padaMu, tahankanlah sejenak murkaMu itu dengan maha penyayangMu karena di balik gunung-gunung dosa yang tinggi itu, aq ingin mempersembahkan kerinduan yang menyesak dada terhadap ampunanMu. Kerinduan yang sama tinggi dengan gunung-gunung itu karena telah lama sekali aq memendamnya. Kerinduan yang telah kubawa sejak lahir ke dunia. Ya Allah Ya Tuhan q, dengan segala kehinaan seorang hamba, aq berlari mengejarmu, untuk menyungkurkan wajah q kebumiMu, dan dalam sedu yang lirih aq berharap do’a taubat ini akan sampai ke langitMu yang tinggi dan menjadi kunci bagi pintu maafMu.

Ya Allah Ya Tuhan q, setelah itu, untuk mengusir angkuh dan sombong yang selama ini bersemayam, tunjukkanlah pada q dimana letak sesal, agar q mengambilnya untuk mengisikannya di sebagian hati q, lalu tunjukkanlah pula dimana letak syukur untuk q isikan lagi dibagian hati q yang lain. Dengan keduanya, lalu kuatkanlah kaki q untuk berlari ke arahMu. Mungkin jika tak kuat berlari, aq akan berjalan, bila tak kuat berjalan maka aq akan melangkah. Bila semua itu tetap tak sanggup q lakukan, mohon seretlah aq agar tetap menjadi semakin dekat padaMu.
Ya Allah Ya Tuhan q, bumi yang telah basah dengan cucuran airmata ini jadikanlah pembatas bagi q untuk tidak kembali atau sekedar menoleh, dan setelah itu tetapkanlah mata dan hati q untuk senantiasa menatap kepadaMU.

(Tidak diteruskan, karena aku sudah menangis..)

Tentang Tanya Q


Tentu saja. rasa itu selalu muncul. kadang tiba-tiba. kadang menunggu disulut. terkadang memang seharusnya aq merasa. Aq sesak dengan rasa ini. aq nda ingin merasa apapun lagi. tapi bukan berarti ingin lari dari rasa yang sejatinya begitu nyata. aq nda ingin hanya karena rasa ini aq menjadi sosok yang nda henti-henti menyalahkan keadaan. itu hanya tentang aq yang terus merasa sendu dikala rasa itu menyapa. ketika ingin tak kunjung teraih. ketika raga memilih diam tak bergeming. Ketika ingin q hanya sekedar ingin. Ketika tiada juga janji terpenuhi. tapi tidak, masih ada kau yang membuatku terus tegak berdiri. Masih ada suaramu yang menemani q. hanya untuk menunggu. menunggu ingin yang tak kunjung teraih. tapi bersamamu aq menjadi lebih kuat dari apapun yang dapat kau bayangkan sebelumnya. seperti halnya mimpimu yang melebihi do’a-do’a itu. ya, bersamamu aq jadi lebih kuat. dengarkanlah kata hatimu!!! dengarkanlah!!!. selalu begitu hardikmu akan keraguan q. kau memang selalu begitu. nda pernah kau tak begitu. meski lagi-lagi aq kembali merasa nda cukup mampu bertahan dalam ribuan pertanyaan tiada jawab. cukup. meski dengan ini aq harus berkorban. aq nda merasakannya. yakin q hanya mampu denganmu. benar q hanya butuh dirimu. seperti yang kau tahu, aq jadi lebih kuat bersamamu.

Ya!!! Itu benar tentang aq yang memiliki dunia sendiri. tentang aq yang tak henti mencari dan mengambil makna. tentang aq yang tak begitu bersinar. tentang aq yang nda memiliki apapun untuk dibanggakan. tentang aq yang memang nda terlihat di mata siapapun. tentang aq yang lagi-lagi harus terus bergerak. tentang mereka??? tentu saja duniaku sangat jauh berbeda. dan ujarmu selalu kembali meneguhkan q. kau benar. bahkan sebelum kau melontarkannya aq lebih dahulu menyadarkan diri. aq bukan mereka yang hanya sekejap mata mampu mendapatkan inginnya. aq juga bukan mereka yang hanya dengan satu kata mampu meraih inginnya. aq terlalu rumit. banyak yang menilai q begitu. dunia tak mengizinkan q berlalu tanpa terjal. aq harus melewatinya dengan ribuan “tanya” terlebih dahulu. hingga aq faham apa saja tahapan-tahapan yang sejatinya mampu memperkokoh diri. memperkokoh seluruh bagian dalam diri. raga. pikiran. dan nurani.

Jadi aq nda perlu bertanya bertubi, kapan kau mampu seperti mereka yang dengan mudah menggapai inginnya. Kapan kau menjadi seperti mereka yang wujudkan mimpi atas aq. kenapa kau seolah hanya memperpanjang masa. kenapa kau tiada juga menampakkan diri. tidak. tidak lagi. bergeraklah. berjalanlah. jalanilah semuanya. q akan tetap berada disini menanti. q akan selalu hadir dimana hadirmu. mengikatkan diri padamu untuk memperkuat segala yang aq dan kamu miliki. memperkuat mimpi dengan menyebut ’qt’ dan ’selamanya’. karena dengan itu kau kian kokoh bahkan melebihi mereka yang kokoh berdiri di mata manusia. kau berbeda. kau memiliki kekuatan yang telah terasah dari segala. dan aq pun begitu. jadi tak ada alasan untukmu terpuruk. apalagi aq. karena terpurukmu adalah bagian dari sadarmu untuk kembali bangkit. lalu aq pun kembali bersandar di pangkuanmu. menjadikan diri ini milikmu.