Menangis adalah suatu aktifitas fisik manusia. Bahkan sebelum dapat melakukan apa-apa, yaitu ketika manusia tersebut baru saja di hadirkan ke dunia, manusia sudah pandai menangis. Sebaliknya, aq belum pernah tahu ada makhluk lain yang bisa menangis. Menangis adalah akibat, bukan sebab. Orang yang terlalu sedih akan menangis. Terlalu bahagia juga bisa menangis. Bayi yang ngompol akan menangis. Anak kecil diganggu temannya juga akan menangis. Seorang remaja putus cinta akan menangis. Seorang guru yang menghadapi murid yang sebegitu bebalnya, mungkin juga menangis. Orang tua yang ditinggal mati orang-orang terdekatnya juga akan menangis. Menangis adalah aktifitas semua manusia dan semua umur. Cuma, semakin berumur seseorang, semakin jarang ia menangis. Setelah mati, ia akan berhenti menangis. Kalau ada menangis dalam kubur, itu bohong. Kalau pun tidak bohong, itu menangis yang berbeda dengan apa yang sedang kita bahas.
Menangis tidaklah identik dengan air mata, walaupun kebanyakan dan pada umumnya begitu. Ada manusia yang bisa menangis tanpa mengeluarkan air mata, bahkan ada yang sanggup menangis didalam hati saja. Yang seperti ini tentulah kepandaian menangisnya sudah sangat tinggi, sehingga orang lain tidak tahu apakah ia menangis atau tidak. Pada tingkatan yang paling pandai (ini hanya dilakukan oleh para guru besar ilmu menangis, hehehee..) sesorang sudah dapat menangis sambil tersenyum, luar biasa!!!
Pun sebaliknya, mengeluarkan air mata belum tentu berarti menangis. Tertawa terbahak-bahak juga bisa mengakibatkan air mata keluar. Terlalu dekat dan lama menatap layar monitor juga bisa mengakibatkan mata terasa perih dan berair.
Kita teruskan dengan plus minusnya menangis.
Menangis adalah salah satu pelampiasan. Bila suatu masalah tidak ada jalan keluarnya lagi, biasanya orang akan menangis. Menangis seolah menjadi pintu kecil yang tersedia untuk menumpahkan dan atau melepaskan beban yang berat yang menyesakkan dada. Menangis juga merupakan sarana komunikasi. Dalam keadaan normal, kita biasanya tahu kalau seseorang menangis, berarti ia sedang tidak gembira. Jadi, kalau bisa jangan minjam duit dulu padanya (maaf atas pangajuan saran yang menyimpang terlalu jauh ini ^.^). Setelah menangis, biasanya orang akan merasa sedikit lega, sedikit beban telah terlepaskan. Setelah menangis dan menarik nafas panjang, biasanya orang bisa mulai berbenah kembali, menata perasaan yang berantakan. Juga seringkali menimbulkan efek mengantuk yang dikarenakan perasaan tenang dan rileks setelah menuangkan smua airmata. Sedikit positifnya menangis adalah bahwa meskipun menangis kadang berarti sesorang itu sedang tersiksa, namun lebih tersiksa lagi kalau sampai tidak bisa menangis.
Negatifnya, menangis kadang dianggap cengeng, apabila belum apa-apa sudah menangis atau hanya karena perkara sepele aja langsung menangis. Menangis juga dianggap sebagai penolakan. Kalau dalam suatu permasalahan yang berat dan ketika saat pencarian jalan keluar salah satu pihak sudah menangis, maka berarti ia sudah tidak bersedia lagi bermusyawarah. Seringkali juga menangis dianggap senjata pamungkas apabila suatu permohonan tidak dapat terpenuhi, kadang-kadang upaya ini membuahkan hasil. Menangis juga kadang membuat kesal orang lain. Apalagi menangis yang meraung-raung di tengah malam disaat orang-orang butuh ketenangan untuk tidur. Orang akan menyumpah dan mencap sang penangis adalah gila dan kurang kerjaan. Maka, jangan lakukan yang seperti itu.
Namun, menangis tetaplah fitrah manusia, bahkan yang paling hakiki. Tuhan mencap manusia yang tak dapat menangis sebagai makhluk yang berhati batu.
Pada sepertiga malam yang hening, seorang hamba bersimpuh diatas sajadah bisu dan mulai menghitung-hitung dosa yang telah dilakukannya. Kemudian dari bibir yang kelu itu meluncurlah kata-kata sesal :
Ya Allah Ya Tuhan q, aq datang lagi kali ini dengan tumpukan dosa yang semakin tertumpuk tinggi. Sekujur tubuh yang dulu terlahir suci ini telah habis q lumuri dengan dosa2 tiada terperi. Kepala yang berisi otak tidak seberapa ini dengan kecerdasan yang hanya setitik air ini telah berlaku sombong terhadap makhluk-makhlukMu yang lain. Bersama-sama dengan lidah dan bibir ini, aq telah berani menghardik orang lain dengan mengatakan ‘goblok!!!’. Mata ini telah dengan semena-mena menatap orang lain bak menatap sampah, penuh kehinaan dan dibarengi pula dengan tangan menutup hidung seolah menahan bau yang tidak sedap. Ya Allah Ya Tuhan q, perut ini telah dengan begitu bahagianya menerima makanan-makanan haram, telah dengan rakusnya merampas makanan milik anak-anak yatim, gelandangan dan orang-orang miskin lainnya. Tangan dan kaki yang selalu saja membawa diri ini ke tempat-tempat maksiat yang sungguh Engkau benci ya Allah. Dengan semua dosa itu, yang lebih mengherankan, hati ini tidak pernah berterima kasih atas segala nikmat yang telah Engkau beri tanpa aq bersusah membelinya bahkan walau hanya memintanya. Hati ini hanya diam saja menyaksikan semua keangkuhan itu. Bahkan, aq tetap saja merasa berhak berjalan diatas bumiMu, berjalan dengan sombong, dengan mangangkat dagu, mendongakkan kepala seperti hendak menantang langitMu. Ya Allah Ya Tuhan q, aq tau disebelah maha kasihMu, ada juga murkaMu yang pedih. Aq bermohon padaMu, tahankanlah sejenak murkaMu itu dengan maha penyayangMu karena di balik gunung-gunung dosa yang tinggi itu, aq ingin mempersembahkan kerinduan yang menyesak dada terhadap ampunanMu. Kerinduan yang sama tinggi dengan gunung-gunung itu karena telah lama sekali aq memendamnya. Kerinduan yang telah kubawa sejak lahir ke dunia. Ya Allah Ya Tuhan q, dengan segala kehinaan seorang hamba, aq berlari mengejarmu, untuk menyungkurkan wajah q kebumiMu, dan dalam sedu yang lirih aq berharap do’a taubat ini akan sampai ke langitMu yang tinggi dan menjadi kunci bagi pintu maafMu.
Ya Allah Ya Tuhan q, setelah itu, untuk mengusir angkuh dan sombong yang selama ini bersemayam, tunjukkanlah pada q dimana letak sesal, agar q mengambilnya untuk mengisikannya di sebagian hati q, lalu tunjukkanlah pula dimana letak syukur untuk q isikan lagi dibagian hati q yang lain. Dengan keduanya, lalu kuatkanlah kaki q untuk berlari ke arahMu. Mungkin jika tak kuat berlari, aq akan berjalan, bila tak kuat berjalan maka aq akan melangkah. Bila semua itu tetap tak sanggup q lakukan, mohon seretlah aq agar tetap menjadi semakin dekat padaMu.
Ya Allah Ya Tuhan q, bumi yang telah basah dengan cucuran airmata ini jadikanlah pembatas bagi q untuk tidak kembali atau sekedar menoleh, dan setelah itu tetapkanlah mata dan hati q untuk senantiasa menatap kepadaMU.
(Tidak diteruskan, karena aku sudah menangis..)
No comments:
Post a Comment