Saat diri kita merasakan adanya hal yang "berubah" dalam suatu hubungan, tentunya wajar jiak kemudian mempertanyakan, bukan untuk menyudutkan ataupun mencari masalah, tetapi lebih pada mencari "penyebab" apa yang terjadi, bisa saja masalahnya ada dalam diri kita atau dalam diri partner ataupun selain kedua pihak.
Aq hanya ingin semua yang berawal baik bisa seterusnya baik. Menurut pandanganku pola idealnya suatu hubungan adalah :
Pendekatan ---> biasa ---> mesra ---> sangat mesra
tapi bisa juga terjadi terbalik seperti ini :
Pendekatan ---> sangat mesra ---> mesra ---> biasa ???
Aq hanya ingin semua yang berawal baik bisa seterusnya baik. Menurut pandanganku pola idealnya suatu hubungan adalah :
Pendekatan ---> biasa ---> mesra ---> sangat mesra
tapi bisa juga terjadi terbalik seperti ini :
Pendekatan ---> sangat mesra ---> mesra ---> biasa ???
nah ini yang menurutku dipertanyakan, kenapa yang awalnya sangat mesra bisa menjadi biasa. Kalau terjadi pola seperti ini haruslah dicari solusi ada permasalahan apa? kalau terus dibiarkan hanya akan menimbun permasalahan & bisa menjadi bom waktu atau akan menjadi hubungan yang menjenuhkan.
Saat kita berada pada "zona abu-abu" atau berjalan pada suatu ketidakpastian apa yang harus dilakukan? Saling Menguatkan Genggaman.
--<<>>--
--<<>>--
Apakah pilihan kedua itu yang sedang terjadi sekarang, namun aq bukan yang seperti itu, segala rasa q masih, karena segala rasa q sejak awal q bersama dia masih tetap sama bahkan semakin dalam. Setelah ketidak hadiran dia malam itu, 2 malam dengan sekarang, dtambah lagi permintaan menyeramkan olehnya yang nda lagi ingin menggunakan kata sayang. Tuhan q sungguh ketakutan, apa maksud dari semua ini, aq takut perubahan perubahan ini adalah aq penyebabnya, dan dia kemudian akan pergi. Tidak !!! jangan.. tolong jangan..
Q meringkuk di ujung tempat tidur q, terpejam namun tiada lelap, pikirn q terjaga dan mata q memerah dan panas oleh air mata. Ingin sekali q benturkan sekeras mungkin kepala ini hingga berserakan semua isi, kemudian terbang dan pergi, seperti jika dia kemudian benar benar pergi. Tp tidak, q hanya diam dan meringkuk sambil terus menangis. Sesungguhnya apa yang q tangisi??? ketidak tahuan q, ketidak tahuan ini menggerogoti hati q dan menghantam bertubi tubi dengan ketakutan ketakutan. Dirumah keadaan sedang nda bagus, q memutuskan pergi dan bertahan untuk dia, tapi bagaimana jika dia nda lagi ada??? untuk apa lagi q mati2 an bertahan dan berjuang??? siapakah aq??? bukan siapa siapa, nda cukup berharga untuk diperjuangkan. Tuhan, apakah maksud semua ini..
Aq membutuhkannya Tuhan, tolong sampaikan rindu ini padanya disana, jauh disana, di tempat yang aq tidak tahu sama skali, begitu mudah jika dia ingin pergi tanpa q dapat mencarinya lagi, jika demikian, apa lagi yang layak selain mati q???
Hati, tolong bisikkan lembut betapa diri ini, jiwa ini, hati ini, begitu membutuhkannya..
tolong sampaikanlah meski hanya sebaris kata 'aq menunggunya'.
masih menunggunya..
-ruang hampa q, perih-
No comments:
Post a Comment